Rapor Itu Tidak Adil !

Nice to see you my friend's!

Kali ini saya akan bercerita tentang Kekuasaan Rapor.
Well, keliatannya saya sangat sok tau / sok pinter ya?? tpi sekali lagi ini hanya opini saya.
So.. Baca dengan kepala dingin.



Ini bermula saat saya menerima rapor atau laporan hasil belajar saya,
Hmm, menurut saya nilai rapor saya tergolong yang bagus, bahkan bisa dibilang di atas rata-rata, tetapi satu kelemahan saya, nilai IPA saya selalu mengkhawatirkan, tidak pernah mencapai angka 8 ke atas, apalagi saat di pelajaran Fisika. Sungguh benci aku ngitungin daya listrik atau ngitungin kuat arus dan kroni-kroninya seperti itu -_- ( saya tak berminat bermain2 dengan listrik, ngeri kesamber, Jhehhee :P )

Saya punya teman, dia itu pandai sekali ngedance dan sering ikut kompetisi dance dan jadi juara,  saya lihat rapor teman saya itu... *maap* nilainya kurang bagus dari saya. Dia termasuk teman yang prestasi akademiknya kurang bagus. Dan diragukan kelulusannya.

Dan dari situ saya berfikir akankah teman saya itu bermasa depan suram?
Rapor itu kan merupakan laporan nilai akademik kita di sekolah, dari sekian banyak pelajaran tersebut kenapa hanya Matematika Ipa Indonesia, dan Bahasa Inggris?
Kenapa 4 pelajaran itu saja yang menentukan kelulusan? Apakah dengan nilai Matematika kita jelek lantas masa depan kita akan suram gitu? atau jika kita tidak bisa menghitung V = I.R maka kita akan menjadi orang miskin yang terlunta-lunta?

Saya ngomong seperti ini dari persepsi saya, saya adalah orang seni, saya suka melukis, membuat film, menulis novel, bagi yang mempunyai persepsi yang sama seperti saya, setujukah anda bahwa kelulusan dan masa depan itu di jamin dengan nilai rapor bagus? Saya dengan tegas bilang TIDAK!

Dengan rapor baik masa depan akan baik? itu mungkin.
Dengan rapor buruk masa depan juga buruk? coba baca sejarah para tokoh inspiratif ini deh..

Soichiro Honda

Pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda–Soichiro Honda–diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.Ia pernah ditolak ketika melamar di Toyota Motor Corporation sebagai insinyur. Ia menganggur terus sampai tetangganya mulai membeli skuter buatan rumahnya. Sesudah itu, ia mendirikan perusahaan sendiri, Honda. Saat ini, Honda adalah salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, mengalahkan GM dan Chrysler.


Sumber


Dari Pak Soichiro kita dapat belajar bahwa kesuksesan bukan hanya di dapat dengan prestasi, tetapi juga dengan kerja keras dan kesungguhan. Sadarkah kalian bahwa masih banyak tokoh-tokoh besar di dunia, seperti Thomas Alfa Edison sang penemu bohlam atau Mark Zuckeberg sang pembuat facebook. Mereka juga mempunyai catatan akademik yang kurang bagus, tapi apakah mereka miskin? atau mereka melarat?
Lihat Mark Zuckeberg! Dia adalah milyuner termuda!

Jadi kesimpulan saya adalah
Jangan pernah malu jika nilai akademik mu jelek! karena nilai Rapor tidak mutlak menentukan kesuksesan kita di masa depan!

"saat kau payah dalam satu hal, kau akan ahli dalam hal lain!" -Faris K

So? gimana nasib temen saya yang jago nge-dance?
kita liat aja beberapa tahun lagi.. :)


Sekian aja share dari saya..
bukan bermaksud menggurui loh, hanya ingin berbagi pendapat saja..
Have A Nice Day :D




Copas Boleh saja..Asal sudah minta izin dan mencantumkan sumbernya.. 

2 komentar: